“Omaa, mobil jemputan sekolahnya sudah datang!”
Agaknya lucu, jika kalimat itu
dilontarkan oleh seorang cucu kepada Oma-nya. Membayangkan hal itu, saya jadi
tersenyum sendiri.
Hal itu berawal ketika salah Seorang lansia berumur 90-an yang datang ke
tempat kerja saya.Beliau adalah salah satu siswa di sekolah lansia. Katanya, bermacam-macam
fasilitas di sana. Dari ruang belajar dan aneka mainan. Sampai mobil jemputan.
Setelah mengarungi kehidupan yang
bisa jadi sangat melelahkan--- bisa jadi menyenangkan. Maka akan tiba waktunya
kemampuan fisik akan menurun. Sehingga, mau tidak mau, berbagai aktivitas yang
digeluti. Perlahan-lahan porsinya dikurangi. Atau bahkan, berhenti sama sekali.
Lalu mereka akan menjadi penunggu rumah sejati. Sedangkan, anak-anak mereka
sudah punya fokus sendiri-sendiri. Cucu-cucnya pun begitu. Apalagi di kota
besar seperti Jakarta. Yang
mobilisasinya begitu deras, begitu berliku, dan begitu beragam. Adalah hal yang
sangat mungkin, para lansia kurang mendapat perhatian yang cukup. Sehingga
kesunyian melanda hari-harinya.
Fenomena itu, jika tercium oleh orang
yang peka dan kreatif, maka akan menumbuhkan ide. Pengasuh lansia, yang
biasanya berasal dari orang yang basic pendidikan kesehatan maupun tidak.
Biasanya ada yayasan yang menyediakan jasa ini. Mereka akan memberikan
ketrampilan, sebelum para mitranya terjun kelapangan. Tentunya hal yang paling
penting di sisni adalah pengetahuan tentang lansia. Baik mengenai fisik, emosi,
maupun lainnya. Karena para pengasuh inilah yang nantinya bakal menemani
hari-harinya, memperhatikan kebutuhan lansia secara komprehensif, baik fisiknya
maupun emosinya. Maka, memiliki rasa empati adalah modal dasar yang harus
dimiliki dalam hal ini.
Kembali kepada cerita di atas, tentang
sekolah lansia. Tentu, Itu adalah ide yang sangat cemerlang. Karena itu bisa
membuat hubungan simbiosis mutualisme. Buat Lansia, mereka bisa bertemu sesama usianya.Memberdayakan
otak mereka untuk terus berpikir, bisa menghambat kepikunan. Sedangkan buat
pemilik sekolah, juga demikian. Walaupun
dari sisi keuntangan yang berbeda.
Ya, ya, ya ... ada fenomena, maka
akan munculah ide. Tergantung kita akan melihat dari sisi mana. Sisi sosial, sisi
bisnis, atau sisi lainnya. Terserah kita, dan itu sah-sah saja.
Selamat Hari Pendidikan Nasional!